Beranda | Artikel
Belum Punya Anak
Sabtu, 19 Maret 2022

T: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dokter, kami sudah menikah lebih kurang 3 tahun, akan tetapi sampai sekarang belum dikaruniai anak. Apa yang harus kami lakukan agar segera punya keturunan mengingat umur saya yang semakin bertambah. Jazakumullahu khairan.

J: Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Disyariatkannya menikah salah satunya adalah untuk mendapatkan keturunan yang akan melanjutkan cita-cita orang tua. Sehingga pada saat anak belum juga hadir, maka akan menimbulkan kegelisahan orang tua, bahkan tidak jarang menyebabkan percekcokan dan keretakan dalam rumah tangga kecuali rumah tangga yang dirahmati Allâh سبحانه وتعالى. Permasalahan ini harus dihadapi bersama antara suami dan istri karena salah satu dari keduanya atau bahkan kedua-duanya dapat menjadi penyebabnya, tentunya dengan tetap mendahulukan keimanan kepada takdir Allâh سبحانه وتعالى yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.

Sepasang suami istri dikatakan kurang subur bila dalam waktu 1 (satu) tahun pernikahannya telah melakukan hubungan suami istri secara teratur tanpa alat kontrasepsi namun belum juga hamil. Adapun keadaan wanita yang dapat menyebabkan kekurang-suburan adalah adanya kelainan organ kelamin dan reproduksi wanita yang dimulai dari vagina, servik (leher rahim), uterus (rahim), ovarium (indung telur) dan tuba falopi (saluran indung telur) yang bisa berupa infeksi, tumor, kelainan bawaan atau kelainan hormonal. Adanya penyakit sistemik dari organ tubuh juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Berbagai penyakit dan kelainan ini bisa diketahui dengan pemeriksaan yang lengkap dan teliti dari seorang ahli kandungan. Bila telah ditemukan kelainan tersebut, maka diberikan pengobatan dari mulai perubahan gaya hidup, obat-obatan sampai ke tindakan operasi, misalnya pada kasus sumbatan saluran indung telur. Sedangkan pada pria, penyebab kurang subur tersebut, di antaranya karena sperma yang tidak normal, baik jumlahnya (normal sel sperma dalam 1 cc adalah 20 juta ), bentuknya maupun gerakannya. Bila jumlahnya rendah (oligozoospermia), bentuk abnormal atau gerakan yang lamban akan berpengaruh pada kemampuan mencapai sel telur. Keadaan lain yang menyebabkan gangguan fungsi dan produksi sperma, diantaranya varikokel (pelebaran pembuluh darah vena di buah zakar), testis tidak turun, kelainan hormonal, kelainan genetik atau infeksi (misalnya GO). Terjadinya gangguan perjalanan sperma (misalnya ejakulasi dini atau sumbatan saluran sperma) serta gaya dan lingkungan hidup yang salah (diantaranya minuman alkohol, merokok, stress berkepanjangan, paparan panas atau sinar rontgen) juga menjadi penyebab ketidaksuburan pada pria. Bila terdapat salah satu atau lebih kelainan di atas, maka dilakukan terapi secara komprehensif. Selanjutnya, bila ternyata semuanya normal, baik suami atau istri, akan tetapi belum juga mendapatkan keturunan, maka doa dan tawakkal merupakan solusi terbaik, sebagaimana telah dilakukan oleh Nabi Zakaria q dan istrinya. Wallâhu a’lam bi shawâb.

Baituna | Ramadhan-Syawwal1431H / Agustus-September 2010M


Artikel asli: https://majalahassunnah.net/artikel/belum-punya-anak/